mivo tv

Selasa, 27 Desember 2011

SEJARAH KOTA SUBANG

Ada fakta menarik mengenai asal muasal nama Subang. Pada tanggal 1 Januari 1870Kademangan Ciherang dipindah ke desa Wanareja karena P&T yang ada di Pamanukan jugaberpindah. Lokasi pindahnya kantor P&T itu adalah bekas kubangan badak yang telah berdiribedeng-bedeng. Karena orang Belanda tidak bisa mengatakan Kubangan Badak, makaterciptalah kata Subang-an Badak dari para pengusaha Belanda yang oleh para buruh diubahlagi menjadi kampung Subang.Subang adalah kota yang berasal dari perkebunan. Pasca runtuhnya kerajaanPajajaran, wilayah Subang seperti halnya wilayah lain di P. Jawa, menjadi rebutan berbagaikekuatan. Tercatat kerajaan Banten, Mataram, Sumedanglarang, VOC, Inggris, dan KerajaanBelanda berupaya menanamkan pengaruh di daerah yang cocok untuk dijadikan kawasanperkebunan serta strategis untuk menjangkau Batavia. Pada saat konflik Mataram-VOC,wilayah Kabupaten Subang, terutama di kawasan utara, dijadikan jalur logistik bagi pasukanSultan Agung yang akan menyerang Batavia. Saat itulah terjadi percampuran budaya antaraJawa dengan Sunda, karena banyak tentara Sultan Agung yang urung kembali ke Mataramdan menetap di wilayah Subang. Tahun 1771, saat berada di bawah kekuasaan KerajaanSumedanglarang, di Subang, tepatnya di Pagaden, Pamanukan, dan Ciasem tercatat seorangbupati yang memerintah secara turun-temurun. Saat pemerintahan Sir Thomas StamfordRaffles (1811-1816) konsesi penguasaan lahan wilayah Subang diberikan kepada swastaEropa. Tahun 1812 tercatat sebagai awal kepemilikan lahan oleh tuan-tuan tanah,diantaranya Peter Willem Hofland, yang selanjutnya membentuk perusahaan perkebunanPamanoekan en Tjiasemlanden (P & T Lands). Penguasaan lahan yang luas ini bertahansekalipun kekuasaan sudah beralih ke tangan pemerintah Kerajaan Belanda. Lahan yangdikuasai penguasa perkebunan saat itu mencapai 212.900 ha. dengan hak eigendom.

 Untuk melaksanakan pemerintahan di daerah ini, pemerintah Belanda membentuk distrik-distrikyang membawahi onderdistrik. Saat itu, wilayah Subang berada di bawah pimpinan seorangkontrilor BB (bienenlandsch bestuur) yang berkedudukan di Subang.Di tahun 1886, nama perusahaan perkebunan yang bernama Perkebunan P&T(Pamanukan & Tjiasem) Lands diganti dengan nama NV. Maatschappy Ter Exploitatie derPamanukan en Tjiasem Landen. Kedepannya, tanah perkebunan ini mengalami 3 masa peralihan : tahun 1812-1839 menjadi milik Inggris, tahun 1840-1910 menjadi milik Belandalalu terakhir di tahun 1911-1953 kembali di tangan Inggris. Pada tahun 1953, nama Belandatersebut dirubah menjadi P&T Land N.V. Hasil perkebunan dari perusahaan ini meliputi teh,karet, sisal, singkong (tapioka), kapok, merica, coklat, kina, kopi dan padi.Subang pada tahun 1950 adalah sebuah perkebunan karet yang luas. Pusat dariseluruh kegiatan di Subang berada di perusahaan The Anglo Indonesian Plantation LTD.Tercatat di perusahaan ini sejumlah 46 orang karyawan-nya adalah orang Indonesiasedangkan sisanya adalah 268 orang asing. Ini mengungkapkan bahwa perusahaanperkebunan ini cukup besar. Besarnya jumlah kaum expatriat ini juga memperlihatkanadanya persentuhan sosial, budaya, agama dan lainnya antara kaum pribumi lokal Subangdengan bangsa lain (masyarakat internasional) yang cukup intens pada periode tersebut.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar